Dec 20, 2008
11 Mitos Seputar Seluler
Di sekitar kita banyak sekali mitos berkembang, isunya memelintir dan mengarahkan otak untuk percaya, padahal belum ada peristiwa yang membuktikannya. Tak heran sebuah mitos selalu menjadi pro-kontra tak kunjung henti.
Pada ranah seluler yang sarat teknologi tak luput dihinggapi isu-isu miring yang mungkin bisa menyesatkan. Waspadalah, dengan informasi yang belum tentu benar, bisa saja kita keliru mengambil keputusan. Maka kita harus lebih bijak dan teliti dalam menaggapi mitos-mitos ini. kira-kira isu apa saja yang masih diperdebatkan pada dunia seluler saat ini.
Ponsel yang digunakan di POM bensin dapat menyebabkan ledakan
Hingga saat ini belum pernah terjadi ledakan di pom bensin diakibatkan oleh penggunaaan ponsel. Larangan penggunaan ponsel di pom bensin sendiri lebih pada kekhawatiran akan mengacaukan sistem penghitung literan yang sebagian besar sudah berteknologi digital.
Sinyal ponsel dapat menggangu sistem navigasi pesawat
Menurut penelitian, sinyal ponsel dapat merambat melalui celah/jendela kemudian menjalar sampai pada antena pesawat kemudian mengganggu radar, alat navigasi, dan lainnya. Namun menurut pengamatan NASA dan FAA belum ditemukan bukti dari sebuah kecelakaan pesawat disebabkan oleh sinyal yang dikeluarkan ponsel, meskipun beberapa pilot berpendapat sebaliknya.
Menggunakan handsfree dapat mengurangi radiasi
Dengan menggunakan handsfree sebenarnya bukan tingkat radiasi yang dikurangi, namun arahnya saja yang dipindahkan dan menjauh dari kepala. Radiasi sendiri lebih kuat disebarkan di seputar antena, dengan menggunakan handsfree jarak ponsel dengan telinga menjadi lebih jauh sehingga dapat meminimalkan efek radiasi.
Radiasi ponsel dapat menyebabkan kanker
Isu ini masih diperdebatkan. Menurut penelitian yang dilakukan Institute of Cancer Research belum ditemukan kasus kanker yang disebabkan oleh penggunaan ponsel, namun mereka mengatakan efek radiasi dapat menyebabkan penyakit mematikan ini.
Ponsel yang disimpan dalam saku akan mengurangi kualitas sperma
Pendapat tersebut mengacu pada sebuah penelitian di sebuah klinik di Ohio. Disimpulkan, jika seseorang yang menggunakan ponsel lebih dari 4 jam sehari ternyata memiliki jumlah sperma yang lebih sedikit dengan jumlah sperma berkualitas baik lebih sedikit. Hasil penelitian ini masih dipertanyakan sebab tidak mempertimbangkan faktor lainnya seperti penggunaan obat-obatan.
SMS lebih murah daripada menelpon
Akhir-akhir ini banyak operator yang menawarkan tarif promosi dimana harga menelepon menjadi sangat murah, bahkan gratis. Khususnya menelepon ke sesama operator, berkomunikasi melalui jalur suara mungkin akan terasa lebih efisien.
Tarif CDMA lebih murah dari GSM
Sekarang ini tarif GSM sudah murah, bahkan ada yang berani menawarkan satu rupiah per menitnya. Bandingkan dengan harga menelepon dengan kartu CDMA yang rata-rata 50 rupiah semenit. Namun, yang patut diperhatikan pada nomor-nomor GSM adalah skema penarifan yang terkadang rumit, serta batas waktu promosi.
Telepon seharian hanya bayar satu menit
Tidak mungkin seseorang mampu menelpon seharian tanpa putus, selain karena daya tahan perangkatnya (ponsel) yang tidak memungkinkan, siapa sih yang biasa mengobrol seharian penuh dalam satu kali sambungan. Menurut beberapa penelitian didapatkan data rata-rata menelepon hanya 3 menit saja. Bonus menelepon lama bisa jadi hanya sebatas alat promosi saja.
Antena internal sinyalnya lebih lemah
Sebenarnya daya tangkap ponsel lebih tergantung pada kualitas sinyal yang dipancarkan dari BTS serta daerah di mana ponsel berada dan karakteristik antena itu sendiri. Sementara letak antena tidak terlalu mempengaruhi kuat lemahnya sinyal secara signifikan.
Mengisi baterai harus dilakukan ketika baterai sudah habis
Setiap jenis baterai mempunyai karakteristik sendiri, untuk baterai jenis Lithium dan Polymer bisa diisi sebelum baterai benar-benar habis. Sementara baterai jenis Nikel dan NiMH harus diisi ketika baterai kosong sebab memiliki efek memori permanen yaitu mengingat posisi energi nol yang terjadi pada saat pengisian.
Baterai dengan Ampere besar dapat bertahan lebih lama
Belum tentu, selain dipengaruhi kapasitas ampere, daya tahan sebuah baterai ponsel dipengaruhi banyak faktor seperti jenis prosesor yang digunakan, sistem operasi, warna layar, dan lainnya. Semakin banyak komponen-komponen tersebut menyedot daya maka daya tahan baterai pun semakin boros.
(Uteng Iskandar)
Sumber: http://www.untukku.com